Cerita Dewasa Bercinta Dengan Istri Calon Orang BAB- 4
![]() |
https://whatsapp.com/channel/0029Vay57d97IUYOAzlW6a3X |
Pukul 3 siang, akhirnya aku harus kembali ke kantorku, memang santi juga meminta aku segera pulang karena dia juga takut jika tiba-tiba Yoga memergoki kami sedang berdua di kamar. Namun sebelum pulang aku masih sempat menikmati bibir santi sekali lagi waktu berdiri di samping pintu. Aku malah menekan tubuh santi hingga punggungnya bersandar di dinding. kesempatan ini aku gunakan untuk menekan kejantananku yang sedari tadi butuh distribusi ke selangkangannya. oleh Tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama karena situasinya memang tidak memungkinkan. oleh Di kantor.., di rumah.. aku selalu gelisah. Kejantanan saya terus menegang membayangkan apa yang telah dan akan saya lakukan terhadap santi nanti.setiap hari, saat aku menunggu tibanya saat bertemu, aku merasa waktu begitu lambat.
Aku mulai gelisah ketika 15 menit telah lewat, namun santi belum juga meneleponku. Aku mulai menghitung detik-detik yang berlalu hingga hampir setengah jam, dan tiba-tiba handphoneku berbunyi. saya mengangkat telepon itu. Dari seberang sana aku mendengar suara santi yang sangat aku nanti-nantikan. santi meminta maaf sebelumnya, karena kesibukannya hari itu tidak memungkinkan baginya untuk pulang dari kantor lebih awal. Banyak pekerjaan yang menumpuk, karena kemarin tidak masuk ke kantor. Saat itu ia memintaku untuk bertemunya di sebuah wartel dekat pertigaan di seberang kantornya. Aku langsung menyambar kunci mobil, lalu keluar dari kantorku dan menghadap ke wartel tempat di mana santi sedang menungguku.
Aku memarkir mobil di depan wartel itu, dan tak lama melihat aku melihat santi keluar dari wartel, dengan memakai kaos ketat warna oranye Mickey Mouse (di bagian depan tokohnya, pakaian favorit jeans warna abu-abu. Blazer bekerja ia lepas, dan ditenteng bersama tugas kerjanya. Aku masih ingat, ia memang selalu tampil ke kantor dengan pakaian santai setiap hari. santi langsung naik ke atas mobilku, setelah tidak ada orang lain yang melihatnya di tempat itu. Aku tersenyum melihatnya. ini Bibirnya tidak dipoles dengan lipstik merah seperti biasanya. Ia hanya menyapukan lipgloss tipis, yang membuat jantungku semakin deg-degan.Aku segera menancap gas menuju tol ke arah Ancol. Selama perjalanan, aku dan santi tentang berbagai hal, termasuk Yoga dan kehidupan keluargaku.
Sesampainya di Ancol aku mengajak santi untuk makan di sebuah rumah makan di tepi laut yang nuansa romantisnya sangat terasa. Tanpa canggung lagi aku memeluk pinggang santi, pada saat kami memasuki rumah makan tersebut. santi juga membantukan memanfaatkan di pinggangku. Setelah memesan makanan dan minuman, aku memeluknya lagi. Tanganku bergerilya di sekitar pinggangnya yang terbuka. Suasana lesehan di rumah makan itu, yang ruangannya disekat menjadi beberapa tempat dengan pembatas dinding bilik yang tinggi, membuat saya bisa bertindak dengan leluasa kepada santi. “Tadi malam mimpi lagi, nggak?”, tanyanya memecah keheningan. “Tidak, tapi aku sempat gelisah nggak bisa tidur karena terus membayangkanmu”, jawabku tanpa malu-malu.santi tertawa sambil memainkan mencubit pinggangku.
BAB- 4 : SELANJUTNYA
LINK ALTERNATIF : linktr.ee/satuqq1
http://wa.me/+85581805392
Komentar
Posting Komentar